Postingan

Pesan Positif Emil Dardak kepada Agen Perubahan

Bupati Trenggalek Emil Dardak berpesan agar anak-anak muda tak takut mengambil risiko. Besarnya risiko yang diambil, menurut Emil, sebanding dengan mahakarya yang diciptakan. Ungkapan itu disampaikan Emil kepada para mahasiswa peserta acara EMTEK Goes to Campus yang diselenggarakan di Airlangga Convention Center, Selasa (13/9). Baca Juga :  Pentingnya Perkokoh Rasa Kebinekaan “Untuk membuat sesuatu yang besar, kita biasanya dihadapkan pada risiko yang besar pula. Tapi, jika kita tidak mengambil risiko, maka tidak ada mahakarya di dunia ini. Anak muda harus berani mengambil risiko untuk menciptakan karya terbaik,” pesan Emil. Emil mengatakan, anak-anak muda harus terus ilmu menimba sebanyak mungkin pengalaman selagi masih mampu. Pasalnya, tak jarang anak muda yang mengabaikan kesempatan emas karena belum menyiapkan kemampuan sesuai kebutuhan. “Anak-anak muda harus matang. Persiapkan diri dengan mengikuti organisasi dan matangkan kemampuan diri. Ketika ada kesempatan, maka kit

Pentingnya Perkokoh Rasa Kebinekaan

 “Pancasila dan NKRI merupakan pilihan terbaik untuk negara, bukan malah dipertentangkan,” itulah pernyataan tegas dari Tokoh Nasional Muhamin Iskandar saat menjadi pengisi kuliah tamu yang bertemakan “Memperkokoh Politik Kebinekaan”. Acara yang dihadiri oleh kalangan akademisi maupun politisi tersebut dilangsungkan di Aula Soetandyo, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR , Rabu (13/9).  Dihadapan para peserta kuliah umum, Ketua Umum DPP PKB yang akrab disapa Cak Imin tersebut kembali menegaskan bahwa akhir-akhir ini ketidakpercayaan terhadap NKRI mulai muncul. Baginya, untuk membendung hal tersebut tidak ada pilihan lagi kecuali semua elemen bangsa harus melakukan sosialisasi sekaligus pendidikan karakter. “Utamanya para tokoh-tokoh berpengaruh harus melakukan hal itu agar kebinekaan bangsa bisa tetap terjaga,” terangnya. Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini juga mengingatkan akan pentingnya memperkokoh politik kebinekaan. Selain itu, ia juga mengajak agar t

Rektor UNAIR Mewisuda 1.685 Lulusan, Diharapkan Kritis Terhadap Keadaan

UNAIR   NEWS  – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA., didampingi para Dekan, Sabtu (9/9) mewisuda 840 lulusan UNAIR dari jenjang Vokasi (D-3) sampai Doktor (S-3). Ini merupakan hari pertama dari dua hari pelaksanaan wisuda edisi September 2017. Wisuda hari kedua akan dilaksanakan hari Minggu (10/9), melantik 845 lulusan UNAIR. Semua wisuda dilaksanakan di gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya. Baca Juga :  RS Terapung ’Ksatria Airlangga’ Dilayarkan Perdana dari Makassar Menuju Surabaya Setiap pelaksanaan wisuda di UNAIR senantiasa berlangsung khidmat dan meriah. Di bagian awal dilaksanakan proses yang bersifat sakral; pelantikan oleh Rektor, pengucapan janji wisudawan sebagai alumni UNAIR, serta pemberian ijasah. Dalam pemberian ijasah ini Rektor didampingi dekan masing-masing. Kemudian selesai memberikan sambutannya, Presidium Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (PP IKA-UA) yang diwakili

RS Terapung ’Ksatria Airlangga’ Dilayarkan Perdana dari Makassar Menuju Surabaya

UNAIR NEWS – Alumni Universitas Airlangga mengukir sejarah baru. Selangkah lagi akan benar-benar memiliki kapal yang berfungsi sebagai Rumah Sakit Terapung (RST) “Ksatria Airlangga” dan akan melayani kesehatan masyarakat di pulau-pulau terluar dan terpencil. Sebuah kapal phinisi sepanjang 27 meter dan lebar 7,2 meter itu, yang dibangun di sebuah galangan phinisi di Kec. Galesong, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/9) pagi sudah resmi dilayarkan dan meluncur lancar menuju Kota Surabaya. Di sebuah dermaga di kawasan Tanjung Perak, Surabaya, disanalah kemudian kapal akan dilengkapi dengan peralatan medisnya. ”Mohon doa restunya, pada pagi hari ini (Sabtu 9 September 2017), RS Terapung Ksatria Airlangga akan diluncurkan berlayar dari Makassar ke Surabaya. Semoga pelayaran berjalan dengan lancar untuk menunjukkan bakti Alumni kepada Universitas Airlangga,” tulis Dr. Gadis Meinar Sari, dr., M.Kes., Pengurus Yayasan Ksatria Medika Airlangga, yayasan yang akan pengelola RST “Ksatr

Kapolri Imbau Publik Waspadai Penyebaran Terorisme melalui Siber

Pesatnya perkembangan teknologi informasi turut memicu menjalarnya kejahatan melalui siber. Salah satu bentuk kejahatan siber yang patut diwaspadai adalah terorisme. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam acara The 3rd ICoCSPA (International Conference on Contemporary Social and Political Science Affair) “Development and Security in Risk Society”, Kamis (7/9), di Hotel Garden Palace Surabaya. Baca Juga :  Hijabbuket, Kreasi Unik Karya Tiga Calon Bidan Acara ICoCSPA merupakan kegiatan tahunan para pakar sosial dan politik untuk mendiskusikan fenomena sosial politik dalam kerangka keilmuan dari berbagai penjuru dunia. Di hadapan para peserta ICoCSPA , Tito menerangkan bahwa melalui siber banyak pesan-pesan tersebar, utamanya penyebaran pesan radikalisme. “Selain itu, siber juga dimanfaatkan sebagai ruang bagi teroris untuk mengkader masyarakat awam untuk menjadi anggota kelompok terorisme,” tera

Hijabbuket, Kreasi Unik Karya Tiga Calon Bidan

Ungkapan rasa sayang kerap kali diekspresikan dengan menghadiahkan sebuket bunga mawar segar. Namun tampaknya, alternatif kado satu ini sudah terlalu mainstream. Di tangan tiga mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Bidan, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga , gulungan kain jilbab ternyata dapat dikreasikan menjadi sebuket bunga. Tampilannya pun tak kalah cantik, lucu, serta dijamin awet sepanjang waktu. Pesona bunga mawar segar memang tiada tandingannya. Sayang, umurnya hanya bertahan beberapa hari, setelah itu layu dan akhirnya terbuang begitu saja. Amadea Zulfiah Azmi, Hilda Izzaty, dan Novi Dwi Ambarsari berkreasi merangkai bunga dari gulungan kain jilbab. Pertimbanganya sederhana, karena mereka ingin menghadirkan alternatif kado yang lebih bermanfaat dan sarat makna. Ide mengkreasi kain jilbab ini berangkat dari ketidaksengajaan. Mulanya ketiga dara ini sedang mencari alternatif kado unik untuk sahabatnya yang akan diwisuda. Tak lama kemudian tercetus ide untuk mengk